Sabtu, 02 Januari 2016

Bandung: Tahura Juanda-Tebing Kraton

26 Desember 2015

Sebuah pekan libur panjang, dimana kondisi ruas jalanan sedang macet, ketika orang2 sibuk mudik dengan barang bawaaanya yang beratnya berton ton, mereka begitu semangat membawa tas ransel ditambah jinjingan, sambil menarik koper dan menenteng kardus2 besar berisi sembako (mungkin :D Just a joke), tetapi saya sibuk berdiam diri di mess putri adidas, alias asrama yang begitu juga kebanyakan orang menyebutnya Apartemess lantai 2, atau apalah yang penting mereka senang. :P
Disaat semua orang sibuk melawan kemacetan parahnya, yang konon katanya lebih parah dari hari lebaran itu, Saya justru menyiapkan energi untuk ke bandung pagi2 pukul 05.30.

Sebuah perjalanan singkat (namun terasa sangat lama menurut saya) dimulai dari keberangkatan kami hari jumat tgl. 25 desember 2015 dari serang menuju stasiun pasar senen, sebut saja kami sedang backpackeran ala2 bocah ilang berdua bersama teteh, agar paginya tidak datang terlambat berkumpul di Plaza semanggi.
Next, pagi itupun tiba. Setelah sholat shubuh kami langsung ke halte busway menuju plaza semanggi jakarta selatan, sembari menikmati kuliner pasar pagi di pasar senen yang beraneka macam. Jajanan pasar tradisional tersedia disini. Sekitar pukul 05.00 kami naik busway, dan seperti biasa kami langsung menyandarkan kepala untuk tidur sejenak, terang saja kami semalaman di stasiun tidak tidur sama sekali. Sampai akhirnya si bapak sopir busway terlalu baik, kasian nganterin kita sampe halte benhil sembari dia pulang kerja ke cibubur.

Pukul 05.30 tepat kami sampai di Plaza semanggi, terlihat ada mobil ELF dan beberapa orang sedang narsis ria, yuhhuu.. mereka adalah rombongan trip kami ke bandung.
Di seberang, ada rombongan si mata sipit ala2 chinesenya jakarta, (apa iya kami salah main lagii :( 
Tak lama kemudian, datanglah si trip guide kami, kak Adhyt dan ka Linda yang siap memandu perjalanan One day trip kami menuju bandung dengan tujuan awal Tebing Kraton dan Bosscha.



ini dia foto lagi di sekitaran daerah tol ciawi, asli ini yang di depan asik selfie, lihat saja belakang tepar pada sleepy, terutama saya yang sudah mimpi indah sekali :))

Setelah menikmati kemacetan selama 2 jam, didaerah dago untuk menuju Observatorium Bosscha, tiba2 ka linda selaku guide tour, tiba2 mengumumkan kalo bosscha mendadak sedang ditutup, ia terlambat memperoleh info. Ya, tentu saja semua pada kecewa karena gagal menikmati tempat observasi bintang yang pernah dipakai shooting film petualangan sherina itu. Namun tidak dengan saya, ketika ka linda bilang trip dialihkan ke Tahura(Taman hutan Raya Djuanda) justru saya senang bukan kepalang.
Pukul 12.00 sampailah kami di Tahura, hawa dingin mulai menyengat, aroma alam nan hijau mulai menebar membuka lebar mata saya yang terpejam selama perjalanan. Seusai Ishoma, rombongan mulai berpencar. Dan tentu saya hanya berdua bersama Eteh.

Weaww, Funtastic, dari  pintu masuk kita akan disuguhi oleh kokohnya pohon pinus yang menjulang tinggi.

Kenyataan, untuk bisa memotret eteh itu sangat susah, dan akhirnya dapat juga foto Teh.Rossi bersama Pin Tukang Jalan :))
Kalo untuk foto yang satu ini abaikan saja, jangan dilihat, saya yakin banyak yang sudah bosan melihat foto saya :D

Melanjutkan langkah kami, berikut terdapat plang rute lengkap dengan jarak yang ditempuh dari pos pohon pinus, menuju lokasi keren yang bisa kita kunjungi tentu dengan berjalan menyusuri area hutan2 dengan beragam jenis spesies ribuan pohon di Djuanda.


Udara yang sejuk, dengan cuaca yang sedikit mendukung waktu itu, tidak terlalu panas juga tidak terlalu mendung, kami bertemu dengan ka linda yang tertinggal oleh rombongan geng narsis ria yang sedang asyik bersama ka Adhyt menuju Goa Jepang dan Goa Belanda.
dengan kamera B-Pro ka linda kami sibuk mencari tiap sudut megahnya panorama hutan juanda yang sangat teramat luas ini. Tampak Tugu Patung Ir.Djuanda ditengah-tengah hutan Mahoni dan Jati.



Tidak jauh dari  Tugu Ir Djuanda, menuju arah kanan 3meter kita akan disuguhkan dengan Museum dimana terdapat beraneka ragam spesies binatang yang menduduki wilayah Tahura ini. Terdapat banyak sekali hewan yang telah dimuseumkan, seperti yang satu ini. Uppss,, Kalo foto yang ini entah salah saya atau salah yang pegang kamera..: :P (abaikan)


 Karena teteh suka diblrur-in mukanya ... *Peaceeeeee

Jauh menyusuri museum, kami berjalan lurus. Pohon pohon Jati yang gagah tampak tua, di seberang jalan terdapat banyak sekali tukang ojeg yang menawarkan ojeknya dengan tarif yang tidak rasional. Tawar saja semurah mungkin jika anda tipe orang yang tidak suka berjalan, mungkin ini adalah alternatif cepat untuk memudahkan perjalanan anda menikmati wisata alam di Djuanda, Tentunya anda harus pandai menawar si tukang ojek dengan lihai.

 lumayan ada yang bawain kameranya, jadi perjalanan terasa ringan.. # edisi sewa tukang photo


Spot Goa Jepang dan Goa Belanda yang berjarak kurang lebih 500meter bisa kita kunjungi dengan cepat, jika anda tipe anak Goa silahkan telusuri goanya sampai dalam, siapa tahu ada harta karun terselip dari sang Penjajah Negeri kita :))






 Ini dia Goanya, Kalo nggak dijajah yaa nggak bakalan ada Goa beginian :D



Next, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, kami harus melanjutkan perjalanan kembali, walaupun sedikit sedih dengan cepat berlalunya waktu, karena kami belum sempat menuju Curug yang airnya mengalir ala2 air terjun di Amerika (katanya sih gitu), dan harus Ke Spot berikutnya yaitu Tebing Kraton. Lokasinya tak jauh dari Tahura, cukup lewati jalan samping kanan Tahura kemudian pertigaan belok kanan, Lalu Luruuuusssssssssss terus, Pokoknya lurus aja ikutin kata hati, karena kata hati yang terdalam itu tidak pernah salah ... :) .Lurus dan menanjak, dan akan semakin menanjak, dengan view sebelah kiri Pohon Pinus dan view kanan adalah area perkebunan sayur mayur,, hmm indah sekali pemandangan ini.
Untuk Menuju Lokasi Tebing Kraton ini, Mobil tidak bisa masuk sampai keatas karena jalannya terlalu kecil sehingga untuk 2 jalur akan sangat sulit jika dilewati dengan mobil. Untuk keatas, di Parkiran sudah tersedia Ojeg2 yang behamburan seperti di Terminal, disana sudah tertera dengan sangat jelas tarif menuju ke tebing, satu kali jalan Tarif Rp.30.000,- dan tarif PP Rp.50.000,-.
Disana terdapat satu ojeg anak kecil, kecil banget walaupun tingginya setara dengan tinggi saya (dasar sayanya aja yang nggak tumbuh keatas :( ).
Haa, masa iya saya harus dengan anak ini, ngeriii duluan sebelum dibayangkan keatas bersama anak ini, walaupun Teteh sempat bilang sama abang2 ojeg yang lain, meminta yang lain saja , tapi abang2 itu malah bilang "Nggak apa2 dia sudah ahli berpengalaman" Fiuuhh,, tepok jidat, harus banyak2 baca doa dulu.


Tadaaaaa,, Sampai diatas juga, setelah sempat ketakutan histeris Si Otong tukang ojek ini hampir Oleng jalannya licin, Tetap saja si Otong Luar Biasa...
Ini Papan harga tiket yang terpajang tepat didekat pintu masuk samping loket, Harga yang tidak wajar kalo menurut saya untuk Wisata asing Rp.76.000,- Tohh diatas ada apa sih , tak ada arena outbound atau sejenisnya, atau untuk asuransi??? Entahlah, Nominal ini masih terasa menjannggal. Memang iya sih, diatas sana nanti kita akan disuguhi panorama pemandangan yang luar biasa. Dari ketinggian tebing kita bisa melihat jajaran pohon pinus yang Subhanallah, Luar biasa sekali Ciptaan Tuhan ini.

Asal usul Tebing ini adalah konon dari seorang bapak bernama Pak Asep (ganteng kali ya #mikir keras) yang dulu sering berada di area tebing ini, kemudian ia punya inisiatif untuk mengubahnya menjadi sebuah tempat yang sangat keren ini. Namanya TEBING KARATON Bukan kraton, keraton atau apalah kalian menyebutnya, kenyataan pak asep menamainya dngan bahasa sunda halus KARATON alias Tebing Surga gituu. hmmm ceritanya terlalu panjang, pokoknya kalo masuk sudah ada sebuah bacaan tentang kisah kedekatan pak asep dengan si tebing ini.

Nihh dia Pintu loketnya, sampingnya ada mushola kecil, Foto kak Adhyt sama eteh terlihat serasii .. hahaha *peaceee
Jalan utama dari pintu masuk lumayan freshh, kece abisss, samping kiri tuh tebing ati2 yaaa kalo jalan lihat kanan kiri depan belakang, jangan selfi mulu...


 Ini dia tebing, bayangin kalo kepleset kebawah gimana coba,,,,
 Kalo foto yang satu ini, mungkin yang motret lagi free kurang kerjaaan, orang selfie difoto sampingan sama kaki orang lagi.. hadddeeeehhh
Berhubung punya teman yang tidak sealay saya, yang sana sini sibuk foto, lumayan lah kayak punya fotografer rasanya... Perjuangan banget si teteh mau fotoin begini, masalahnya hari libur lagi rame banget yang menuju lokasi wisata yang satu ini, katanya sih lagi ngehits gitu, nu wisata bandung tea!!
padahal kanan kiri bawahh tuhh banyak yang lagi foto dengan gaya bermacam2.
 Jajaran view landscape pohon pinus dari atas tebing
 Entahlah 2 foto ini diambil dalam keadaaan kondisi eteh yang kurang stabil kayaknya,, *peace, entah karena mungkin eteh naksir nihh cowok atau mungkin faktor alam, itu foto gayanya bisa samaan dengan mas2 kece. Atau mungkin mas2nya aja yang ingin numpang narsis di kamera kami.. :D
 Kak Adhyt kelamaan motretnyaaaaaaaa.........
 Sebagai lokasi wisata diatas tebing, sudah menjadi barang wajib sebuah menara pandang itu harus ada. Dan inilah tempatnya menara pandang tingkat 3... dari sini akan terlihat dari atas view full frame dari tebing kraton ini..

 Nihh Dia Si Otong, Kalo kamu kesini, Pasti bakalan ketemu sama yang namanya si Otong ini (panggilan akrab saya, jangan ditiru :P )
dia juga nggak kalah narsis, lumayan nih foto buat promosiin si otong kalo mau ngojeg sama dia aja.. hahahhah
Banyak berbincang sama si Otong ini, Dia orangnya lembut alias pandai merayu layaknya tukang ojeg beneran, dan inilah perbincangan kami:
Otong: "Teteh kesini naik apa?"
Gue: "Rombongan tong, jalan kaki... (ya naik mobil lah.. parkiran depan mobil semua kelesss tong) :(
Otong: "heheh, teteh bisa aja... Teteh nggak pengen ke bukit moko??"
Gue: "Jauh nggak tong? Deket nggak dari sini?"
Otong: " jauh teh, kalo ngojek 200ribu, deket sama puncak bintang."
Gue: " owhh cuma 200rb (sambil nyengirrin si otong), emang mobil gk bisa masuk??" (padahal gue tau mobil bisa sampe parkiran :D ).
Otong: " iya teh, nggak bisa harus ojeg, itu keliat dari sini tehh bukitnya sama puncak bintang"
Gue: "haahh, yang mana Puncak Bintangnya??
Otong: "Itu Tehh yang ada bintangnya"
Gue: "Owhh itu yang ada Bintangnya itu Puncak Bintang (sambil nunjuk kesana , nggak tau apa yang gue tunjuk *wkwkwkwk)
Otong: "Iya, keliatan teteh bintangnya kan?""
Gue: "Iyee Tong, yang ada bintangnya itu kan?!! (Iyain aja deh biar otong seneng, padahal yang gue lihat cuma bukit ada pohonnya :D)

Hhaaha,,, jadi sebenarnya nama si Otong ini adalah si Diva, nggak jauh beda kan sama nama saya Defi.. hihhiihiii

 Seperti biasa saya pasti tepar dulu,balas dendam semaleman nggak merem...
Ini nihh spot paling hits disini, batu ini menjadi saksi kalo kita pernah ke tebing kraton,,
di batu ini pokoknya anda bisa bernarsis selfie ria, dengan macam gaya, gaya terbang, gaya nangis, gaya lagi seneng, gaya galau, gaya kedinginan (kayak saya), gaya lompat juga boleh kalo nggak takut jatuh kebawah, paling cuma berapa kilometer kalo jatuh paling terguling2, tohh ada asuransi kan  kalo nggak takut jurang hehehehh,, hmm tak boleh seperti itu ya, tetap jaga kewaspadaaan anda jangan over narsis..

 Full frame banget, padahal belakang jurang.. :D
 Ini dia gaya foto paling Nge-Hits di tahun 2015, ahahhaha
Ciee yang lagi berduaan, ati2 depan jurang ya... mbaknya dijagain ya mas, jangan sampe jatoh, ..

One Day Trip spesial di bulan terakhir di tahun 2015 bersama tukang jalan kak linda dan kak adhyt, Bandung, Negeri Van Java.. Selalu ada Cerita dibalik Tawa and Every Photo has a Story (bahasa kekiniannya katanya sihh)